PERTUMBUHAN industri kreatif dalam negeri perlahan mulai menggeliat. Hal ini terlihat dari makin banyaknya bisnis start up yang bermunculan. Sektor yang digarap pun bermacam-macam mulai dari teknologi, fesyen, kerajinan sampai dengan musik.
Fenomena ini sudah sejalan dengan rencana pemerintah yang mendorong pertumbuhan start up untuk mendukung perekonomian dalam negeri. Lagipula, melalui wadah tersebut anak muda dapat berkreasi menciptakan hal baru.
Menurut oleh Ben Soebiakto CEO Oktovate Group, sebuah perusahaan inkubator dan investasi yang menaungi belasan usaha kreatif mengatakan sayangnya, pertumbuhan start up masih didominasi dalam bidang tertentu. Saya menilai, perkembangan industri kreatif sudah masif hanya saja belum seimbang. Alasannya, tidak semua kategori di sektor ini mempunyai ekosistem yang bagus.
“Hal ini menyebabkan, penyebaran kucuran dana dari investor pun tidak merata. Sektor yang paling banyak digarap investor adalah teknologi. Teknologi salah satu yang paling teruji karena cukup lengkap dan mempunyai banyak impact yang dapat dirasakan," ujarnya.
Dikatakan, pemerintah sudah banyak melakukan aksi sejak dua tahun lalu. Hanya saja, pelaku usaha membutuhkan waktu untuk belajar mengenai sektor industri kreatif.
Sementara Triawan Munaf, Kepala Bekraf mengatakan berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), penyerapan tenaga kerja disektor ini sebanyak 15,9 juta orang (14,12% dari total tenaga kerja nasional) di tahun 2015, naik dari yang sebelumnya sekitar 14,3 juta (13,2% dari total tenaga kerja nasional) di tahun 2010. Ada pun serapan tenaga kerja ekonomi kreatif di 2016 diestimasi 16,7 juta orang.
“Sektor yang paling banyak membuka lapangan kerja adalah kuliner yang menyerap tenaga kerja tertinggi, yaitu sebesar 7,4 juta orang, fesyen sebesar 3,8 juta orang, dan kriya sebanyak 3,6 juta orang di tahun 2015,” katanya.
Ditambahkannya, dari banyaknya sektor industri kreatif yang digeluti, ada tiga sektor yang menunjukkan laju pertumbuhan tertinggi di tahun 2015. Yakni, desain komunikasi visual, musik dan arsitektur, dengan angka pertumbuhan lebih dari 14%, dan polanya pun tidak berubah dari tahun ke tahun. Kontribusi ketiga subsektor itu masih relatif kecil. adapun Kumpulan Ekonomi Kreatif Yang sedang Berkembang di indonesia, Yaitu :
- Periklanan (Advertising)
Sub sektor induatri kreatif yang pertama adalah advertising atau dunia periklanan. Advertisisng mencakup segala bentuk industri kreatif yang bergerak dibidang jasa periklanan atau biasa juga disebut kmunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu.
Kegiatan ini meliputi proses kreasi atau pembuatan ide, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye relasi publik.
Selain itu, advertising juga mecakup tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster serta gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi serta penyewaan kolom untuk iklan.
- Arsitektur
Sub sektor industri kreatif selnjutnya adalah arsitektur, arsitektur sendiri adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya sebagai contoh industri ini bergerak dengan projek projek seperti bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.
- Pasar Barang Seni
Sub sektor industri kreatif ketiga adalah pasar barang dan seni. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli khas suatu daerah, handmade, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui media lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan juga online melalui internet, prodk dari industri ini biasanya berupa barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film.
- Kerajinan (Craft)
Sub sektor seni selanjutnya adalah kerajinan atau juga biasa disebut craft. Craft adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi pembuatan, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya langsung dari tangan pengrajin. Hasil dari produk-produk kerajinan berupa barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (Limited edition).
- Desain
Sub sektor seni yang kelima adalah desain, Desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi menggunkan desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
- Industri Pakaian (Fashion)
Sub sektor keenam adalah industri pakaian, kegiatan kreatif fashion yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen. Pada dewasa ini Indonesia kebanjira industri kreatif dibidang fashion muslim yang berkembang sangat pesat dan memunculkan nama-nama baru yang tentu saja berbakat.
- Video, Film dan Fotografi
Sub sektor selanjutnya adalah industri video, film, dan fotografi, sama halya dengan industri fashion yang berkembang pesat Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film sedang mengalami masa pertumbuhan yang terbilang cukup pesat juga. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau festival film.
- Permainan Interaktif (Game)
Sub sektor selanjutnya adalah industri game. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.
- Musik
Sub sektor selanjutnya adalah industri musik. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Meski industri ini sempat meredu terhalang oleh issue pembajakan kini pegiat seni musik menggunakan media pembelian lagu di internet menggatikan besntuk fisik sebuah album
- Seni Pertunjukan (Showbiz)
Sub sektor kesepuluh dalah industri pertunjukan. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
- Penerbitan dan Percetakan
Sub sektor kesebelas adalah industri penerbitan dan percetakan.Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.
- Layanan Komputer dan Piranti Lunak (Software)
Sub sektor selanjutnya adalah industri komputer dan perangkat lunak. Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
- Televisi & Radio (Broadcasting)
Sub sektor ke tigabelas adalah industri pertelvisian. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi.
- Riset dan Pengembangan (R&D)
Sub sektor selanjutnya adalah industri riset dan pengembangan. Kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.
- Kuliner
Sub sektor terakhir adalah industri kuliner.Kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan direncanakan untuk dimasukkan ke dalam sektor industri kreatif dengan melakukan sebuah studi terhadap pemetaan produk makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel dan passar internasional. Studi dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi selengkap mungkin mengenai produk-produk makanan olahan khas Indonesia, untuk disebarluaskan melalui media yang tepat, di dalam dan di luar negeri, sehingga memperoleh peningkatan daya saing di pasar ritel modern dan pasar internasional.
Pentingnya kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa Indonesia memiliki warisan budaya produk makanan khas, yang pada dasarnya merupakan sumber keunggulan komparatif bagi Indonesia. Hanya saja, kurangnya perhatian dan pengelolaan yang menarik, membuat keunggulan komparatif tersebut tidak tergali menjadi lebih bernilai ekonomis. Kegiatan ekonomi kreatif sebagai prakarsa dengan pola pemikir cost kecil tetapi memiliki pangsa pasar yang luas serta diminati masyarakat luas diantaranya usaha kuliner, assesoris, cetak sablon, bordir dan usaha rakyat kecil seperti penjual bala-bala, bakso, comro, gehu, batagor, bajigur dan ketoprak.