CARI

Makalah Kumpulan tempat wisata Terbaik Di Indonesia Yang jarang di kunjungi

1. Keindahan Panorama Pantai Pangandaran Jawa Barat


Pantai pangandaran
Pantai Pangandaran

Keindahan Panorama Pantai Pangandaran

Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata adalan kabupaten Pangandaran yang terletak disebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya didesa penanjung, kecamatan Pangandaran, provinsi Jawa Barat. Pantai Pangandaran merupakan destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara yang menawarkan keelokan pasir pantai hitam dan putihnya. Ombak Pangandaran yang tenang dan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler membuat pantai ini begitu menawan apalagi ketika sore hari.
Pangandaran dulunya dikenal sebagai kota nelayan kecil, dimana nelayan pergi dipagi hari dan pulang pada sore hari dengan membawa ikan ke tepian pantai. Kegiatan seperti ini masih bisa dilihat sampai saat ini bahkan kita juga bisa berpartisipasi dan  merasakan sensasi menarik jaring ikan ke Pangandaran bersama warga sekitar. Pengalaman unik dan menarik ini hanya bisa didapatkan ketika anda menginjak pantai Pangandaran.
Pangandaran memiliki 2 pantai disisi barat dan timur, Pangandaran barat adalah tempat wisata yang ideal untuk keluarga yang aman dan nyaman. Di kawasan ini anda bisa berenang, bejemur dibawah matahari atau hanya menikmati pemandangan sekitar.
Disekitar Pangandaran anda bisa melihat bukit hutan yang merupakan cagar alam. Hutan ini merupakan hutan tempat tinggal banyak monyet, rusa, kerbau dan masih banyak hewan eksotis lainnya. Tidak hanya itu, ada juga sejumlah gua alami dan gua buatan yang dibangun oleh Jepang selama perang dunia kedua sebagai bunker. Di kawasan ini juga terdapat air terjun yang langsung mengarah ke Pangandaran. Jika anda penasaran melihat air terjun yang langsung mengalir kepantai berkunjunglah ke bukit ini.
Berbeda dari pantai Pangandaran barat, pantai Pangandaran timur menyuguhkan surga bagi penggila makanan laut. Ribuan panganan olahan laut ditawarkan, mulai dari restorant dan warung makan dipinggir pantai. Selain warung, disebelah selatan pantai Pangandaran timur juga terdapat pasar ikan segar yang didistribusikan langsung dari nelayan. Selain menjadi surge bagi para pecinta kuliner laut, pantai Pangandaran timur juga menjadi destinasi bagi mereka yang gemar berolahraga air seperti jet ski dan banana boat.
Selain keindahan pantainya, Pangandaran  memiliki keistimewaan lainnya antara lain:
  1. Melihat matahari yang terbenam maupun terbit matahari dari kedua sisi pantai pada hari yang sama.
  2. Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relative lama, sehingga memungkinkan untuk berenang lebih aman
  3. Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
  4. Terdapat tanaman laut dengan beragam kehidupan laut yang mempesona
  5. Gua Jepang peninggalan perang dunia 2
Pantai Pangandaran juga menggelar event pariwisata yang digelar pada tiap bulan Muharam yakni Hajat laut. Acara ini merupakan perwujudan rasa syukur para nelayan Pangandaran kepada tuhan YME dengan cara melepaskan sesajen kelaut lepas. Nah, penasaran dengan pantai di Pangandaran? Datang saja langsung.
Jika Anda ada yang ingin berkunjung ke pantai Pangandaran bisa melihat dari google maps yang kami berikan ini, semoga petunjuk dan arah yang bisa membantu perjalanan Anda.

Tips agar tidak bosan saat Anda berlibur di Pantai Pangandaran

Hari libur memang hari yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang. Padatnya kesibukan setiap hari pasti akan membuat jenuh. Sehingga untuk menyegarkan pikiran perlu refreshing atau liburan. Biasanya berlibur bisa ke alam maupun wisata buatan seperti taman bermain. Apapun itu liburan akan sangat menyenangkan. Pangandaran sebagai kota pesisir yang memiliki banyak objek wisata alam menawarkan sejuta pesona keindahan. Banyak orang yang liburan ke Pangandaran untuk mengusir kesepian ataupun kejenuhan pikiran. Oleh karena itu hari libur Pangandaran selalu ramai. Dalam berlibur kita juga perlu nih, tips berlibur agar perjalanan kita lebih terasa menyenangkan.
Langsung saja yuk simak tips liburan ke Pangandaran:
Tentukan hari libur yang tepat. Liburan ke Pangandaran memang selalu mengasyikkan. Namun ketika hari libur datang, sangat banyak pula orang lain yang berlibur. Maka dari itu, objek wisata menjadi sangat penuh sesak. Kenyamanan kita pun berkurang. Sebab itu, kita sebaiknya menentuka hari libur yang tepat. Atau sebaiknya mencuri waktu saat orang lain bekerja.
Nah, saat itu objek wisata akan lebih sepi pengunjung.
Pesan Hotel Jauh Hari Kalau kita tidak segera memesan hotel atau penginapan saat menjelang liburan kita dapat kehabisan. Sangat ribet kalau kita sudah jauh liburan ke Pangandaran tapi kita tak dapat menginap disana karena habisnya hotel yang telah dipesan orang. Maka dari itu, setelah kita menentukan hari libur, kita harus segera membooking penginapan atau hotel.
Tentukan Destinasi Wisata Penting banget kita membuat list tempat wisata yang akan dikunjungi saat liburan ke Pangandaran. Kalau kita tidak membuat catatan, kita bisa bingung saat sudah tiba di lokasi. Biasanya kita akan bingung memilih objek wisata. Maka baiknya jauh-jauh hari membuat agenda tempat yang akan dikunjungi saat liburan ke Pangandaran.
Sesuaikan Perbekalan Kita tidak perlu membawa barang-barang yang sekiranya tidak dibutuhkan saat liburan di Pangandaran. Pangandaran sudah lengkap dengan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan. Maka kita sebaiknya membawa bawaan yang dibutuhkan sekali. misalnya peralatan masak, ataupun membawa aneka makanan. Liburan ke Pangandaran juga tidak usah membawa banyak pakaian karena kita dapat membeli baju santai yang berharga miring.
Update Sosial media Kalau kita ingin lebih tahu review wisata yang akan dikunjungi saat liburan ke Pangandaran, kita harus mencari info sebanyak mungkin. Misalnya lewat google, kita dapat menemukan semua informasi. Keberadaan sosial media juga sangat membantu kita dalam mencari info.
Siapkan Kondisi Fisik dan Psikis Kalau ingin liburan ke Pangandaran, syarat utama ya kita harus sehat. Penting banget untuk menjaga kondisi kesehatan kita. Selayaknya liburan, kita pasti harus senang. Maka dari itu kita juga harus selalu menjaga mood. Berfoto Selfie Ria Semakin canggih telepon yang pintar membuat kemudahan untuk mengabadikan momen baik berupa foto dan video.
Selfie atau foto dengan tangan sendiri kini sangat menjadi hal yang menarik saat boring. Selain itu kegiatan ini bermanfaat untuk merekatkan hubungan antar teman atau sahabat. Kebersamaan yang indah di Pangandaran juga akan terkenang apik di setiap jepretan. Momen seperti ini mahal karena kesempatannya, maka jangan mencoba mengabaikannya. Selama ini foto memang jadi hal yang lumrah saat liburan.

Berwisata dan Menikmati Kuliner Khas Pangandaran

Pantai indah Pangandaran merupakan salah satu wisata yang terdapat di kecamatan Pangadaran Kota Ciamiis Jawa Barat. Yang membuat keistimewaan dari pantai Pangandaran tersebut ialah pantainya yang sangat luas, bersih dan ombak di pantai Pangandaran tersebut sangat tenang sehingga aman untuk anda yang menyukasi hobi berenang. Selain itu juga anda bisa mneikmati tenggelam dan terbitnya matahari dengan satu tempat saja.
Selain pantai Pangandaran anda bisa menikmati wisata lainnya dengan mengambil fasilitas yang diberikan oleh salah satu Pangandaran tersebut. Yang membuat banyaknya pengunjung berbagai wisatawan local atau mancanegara tidak hanya pantai Pangandaran yang sangat indah, melainkan adanya beberapa kegiatan seperti upacara hajat laut yang dilakukan setiap bulan Muharram dengan melarung berbagai macam sesaji.
Dengan menggunakan jasa Pangandaran Tour & Travel anda akan menikmati banyak fasilitas dengan mengambil beberapa paket wisata yang diberikan seperti hotel, restoran, tiket masuk, dan transport untuk mengelilingi daerah Pangandaran tersebut.
Kami akan memandu anda untuk menikamti semua tempat wisata seperti pantai Karang Nini, pantai Lembah Putri, pantai Batu Karas, Green Canyon dan lainnya. Selain itu fasilitas yang diberikan oleh Kami seperti menunjukkan makanan khas di Pangandaran Tour tersebut.
Disekitaran pantai Pangandaran juga bisa andamenikamti di restoran terdekat yang menyajikan makanan laut yang masih segar yang langsung ditangkap dari laut Pangandaran. Banyak makan khas yang akan dikenalkan oleh Pangandaran Tour & Travel seperti makanan khas Jambal Roti yang merupakan ikan yang diawetkan dengan cara diasinkan.
Jajanan khas dari Jawa Barat juga akan bisa anda miliki dengan mengunjungi di resto-resto sepanjang perjalanan menuju Pangandaran. Di resto tersebut akan memberikan hidangan khas Jawa Barat seperti nasi liwet Limbangan dan juga pindang gunung Pangandaran. Makanan khas Jawa Barat seperti Pindang Gunung Pangandaran ini berbeda dengan pindang-pindang yang dijual di pasaran.
2 . Tempat Wisata di Bukittinggi Terbaru yang harus segera di explore:

A. Jam Gadang Bukittinggi


jam gadang bukittinggi sumbar
Photo by ritaelfianis.com

Lokasi: Pusat Kota Bukittinggi, Bukittinggi, Sumatera Barat

B, Lobang Jepang Bukittinggi


Lobang Jepang Bukittinggi
Photo by @giaanggraini

Lokasi: Jl. Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

C. Bukit Ngarai Takuruang


Ngarai Takuruang Bukittinggi
Photo by bukittinggi.info

Lokasi: Ngarai Sianok, kota Bukittinggi, Sumatera Barat

D.Lembah Ngarai Sianok


ngarai sianok bukittinggi
Photo by @nitakaniapermanik

Lokasi: Jl. Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Coba Iklan 2

E. Janjang Saribu Bukittinggi


janjang saribu bukittinggi
Photo by @gentakiswara

Lokasi:  Bukit Apit Puhun, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

E. Benteng Fort de Kock


Benteng Fort de Kock bukittinggi sumbar
Photo by @ibobphotography

Lokasi: Jl. Yos Sudarso, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

G. Jembatan Limpapeh


Jembatan Limpapeh Bukittinggi
Photo by @hanifahnadia35

Lokasi: Jl. Ahmad Yani, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

H. Museum Rumah Adat Baanjuang


Rumah Adat Baanjuang Bukittinggi
Photo by @calvinadrianto

Lokasi: Jl. Cindur Mato, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

I. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta


Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta
Photo by @genpibukittinggi

Lokasi:  Jl. Soekarno Hatta No.37, Campago Ipuh, Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

J. Museum Tri Daya Eka Dharma


Museum Tri Daya Eka Dharma Bukittinggi
Photo by @travelpadangbukittinggi

3. Brastagi, Puncak ala Kota Medan

email
Brastagi Sumatra Utara
Brastagi Sumatra Utara
Udara yang Sejuk Cocok untuk Berkahir Pekan
Kalau orang Jakarta punya Puncak (Bogor), orang Surabaya punya Tretes dan Kota Batu maka orang Medan punya Brastagi. Brastagi dianugrahi alam yang indah, udara yang sejuk (layaknya Puncak ataupun Tretes), serta hasil bumi berupa markisa dan jeruk yang manis. Tak heran Brastagi menjadi eskapisme penduduk Kota Medan saat akhir pekan. Dengan 1-2 jam perjalanan dari ibukota Sumatera Utara ini, Anda sudah bisa menghirup sejuknya udara khas pegunungan. Memang begitu adanya, Brastagi terletak di antara dua gunung berapi yakni Sinabung dan Sibayak.
Brastagi menjadi salah satu primadona dataran tinggi Karo. Terletak pada ketinggian 1.300 mdpl, Brastagi punya udara yang sangat bersih dan sejuk. Terlebih lagi, hasil bumi yang ada di Brastagi terkenal seantero Indonesia. Pastinya Anda hafal sirup markisa Brastagi itu kan? Rasanya sungguh manis dan segar! 

Oleh karena itulah, Pasar Buah Brastagi selalu ramai pengunjung. Transaksi jual beli terjadi hampir tiap waktu. Seringkali, para traveler menyempatkan diri untuk berlama-lama di Brastagi sebelum menuju Kota Medan, atau arah sebaliknya yaitu Danau Toba. Apalagi, mereka bisa berkeliling menggunakan kuda wisata dengan tarif mulai dari Rp 15.000. Selain Pasar Buah, Brastagi punya beberapa destinasi wisata yang patut Anda kunjungi. Yang pertama adalah Air Terjun Sipiso-piso. Dari kejauhan, Anda sudah bisa melihat air terjun yang cantik ini. 

Untuk mencapai permukaan air terjunnya, Anda harus menuruni lembah lewat anak tangga yang jumlahnya ratusan. Melelahkan, namun sepadan dengan pemandangan lanskap hijau yang sangat indah dipandang mata. Untuk melihat panorama maksimal Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung, Anda bisa mendatangi Bukit Gundaling. 

Selain itu, kawasan Tongging adalah tempat yang tepat untuk melihat danau terbesar di Indonesia, Danau Toba. Pemandangan yang ditawarkan Tongging seringkali diambil gambarnya oleh para fotografer kelas dunia. Danau Toba yang sangat luas itu dikelilingi bukit-bukit berwarna hijau terang, seperti gambaran di benak kita akan dataran Norwegia! 

Jadi, jika Anda melewati Brastagi ketika dalam perjalanan dari dan menuju Danau Toba, jangan sia-siakan kesempatan ini. Turunlah dari kendaraan, dan nikmati keindahan Kota Brastagi yang manis ini.

4.  Gunung Rinjani

Gunung Rinjani
Savanna Mt. Rinjani 5.JPG
Gunung Rinjani dan sabana di kaki gunung.
Ketinggian3.726 m (12.224 kaki)[1]
DaftarUltra
Ribu
Lokasi
LetakLombokIndonesia
Koordinat8°25′LU 116°28′BT
Geologi
JenisGunung berapi maar (aktif)
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau LombokNusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapikedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjaniyang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok TimurLombok Tengah dan Lombok Barat.

Topografi[sunting | sunting sumber]


Danau kawah Segara Anak dengan Gunung Barujari di tepi danau dilihat dari Puncak Gunung Rinjani di sisi timur.
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.
Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015[2], setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004.[3][4] Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak.[5] Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.
Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.

Stratigrafi[sunting | sunting sumber]

Secara stratigrafi, Gunung Rinjani dialasi oleh batuan sedimen klastik Neogen (termasuk batu gamping), dan setempat oleh batuan gunungapi Oligo-Miosen. Gunungapi Kuarter itu sendiri sebagian besar menghasilkan piroklastik, yang dibeberapa tempat berselingan dengan lava. Litologi itu merekam sebagian peletusan yang diketahui dalam sejarah. Sejak tahun 1847 telah terjadi 7 kali peletusan, dengan jangka istirahat terpendek 1 tahun dan terpanjang 37 tahun.
Seperti pada gunungapi lainnya, Koesoemadinata (1979) menyebutkan bahwa aktivitas kegunungapian Rinjani pasca pembentukan kaldera adalah pembangunan kembali. Kegiatannya berupa efusiva yang menghasilkan lava dan eksplosiva yang membentuk endapan bahan-lepas (piroklastik). Lava umumnya berwarna hitam, dan ketika meleler tampak seperti berbusa. Peletusan pasca pembentukan kaldera relatif lemah, dan lava yang dikeluarkan oleh kerucut G. Barujari dan G. Rombongan relatif lebih basa dibanding lava gunungapi lainnya di Indonesia. Kemungkinan terjadinya awan panas ketika letusan memuncak sangat kecil. Bahan letusan umumnya diendapkan di bagian dalam kaldera saja.
Aliran lava, lahar letusan, lahar hujan, dan awan panas guguran berpeluang mengarah ke Kokok Putih hingga Batusantek. Awan panas guguran dapat terjadi di sepanjang leleran lava baru yang masih bergerak, meskipun kemungkinannya kecil.

Struktur dan Tektonik[sunting | sunting sumber]

Bentuk Kaldera Segara Anak yang melonjong ke arah barat-timur diduga berkaitan dengan struktur retakan di batuan-dasar. Gunungapi Rinjani yang terletak di jalur gunungapi Kuarter sistem Busur Banda Dalam bagian barat dibentuk oleh kegiatan tunjaman dasar Samudera Hindia di bawah pinggiran Lempeng Asia Tenggara. Jalur tunjaman yang terletak di selatan menunjukkan adanya gaya mampatan yang berarah utara-selatan. Retakan batuan-dasar yang berarah barat-timur, yang mempengaruhi bangun kaldera, dengan demikian ditafsirkan sebagai retakan release yang disebabkan oleh gaya tarikan. Struktur itu setidaknya terbentuk sejak permulaan Zaman Kuarter.

Puncak Gunung Rinjani[sunting | sunting sumber]

Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan sebagian besar para petualang dan pencinta alam yang mengunjungi kawasan ini karena apabila telah berhasil mencapai puncak itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli s/d Agustus, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan “Tapak Rinjani” yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Danau Segara Anak[sunting | sunting sumber]

Pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani yang sangat prospektif adalah Danau Segara Anak, lokasi ini dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.
Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dari jalur Senaru dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7 – 10 jam berjalan kaki (± 8 Km) dari pintu gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan dari jalur pendakian Sembalun ditempuh dalam waktu 8 – 10 jam. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.010 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha.
Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah, juga pengunjung bisa memancing ikan di danau atau berendam di air panas yang mengandung belerang.
Objek lainnya di sekitar Danau Segara Anak adalah Hulu Sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara Anak. Selain itu terdapat pula Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung, Goa Susu dipercaya dapat dijadikan media bercermin diri serta sering pula dipergunakan sebagai tempat bermeditasi. Sedangkan di bagian bawah Danau Segara Anak terdapat sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa digunakan untuk menguji dan memandikan benda-benda bertuah (Pedang, Keris, Badik, Tombak, Golok, dll) dimana jika benda-benda tersebut menjadi lengket apabila direndam itu menandakan benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki kekuatan supranatural, sebaliknya apabila benda-benda tersebut tetap utuh berarti benda tersebut memiliki kekuatan supranatural/dipercaya memiliki keampuhan.

5. Taman Nasional Komodo
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Situs Warisan Dunia UNESCO
Taman Nasional Komodo
Nama sebagaimana tercantum dalam
Daftar Warisan Dunia
Komodo
TipeAlam
Kriteriavii, x
Nomor identifikasi609
Kawasan UNESCOAsia Pasifik
Tahun pengukuhan1991 (sesi ke-15)
Taman Nasional Komodo
IUCN Kategori II (Taman Nasional)
Komodo-dragon-1.jpg
Naga Komodo di Taman Nasional Komodo
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo
Komodo NP
LetakNusa Tenggara TimurIndonesia
Koordinat8°32′36″LU 119°29′22″BTKoordinat8°32′36″LU 119°29′22″BT
Luas1,733 km²,[1]
Didirikan1980
Pengunjung45.000 (tahun 2010)
Pihak pengelolaKementerian Kehutanan Republik Indonesia
Situs Warisan Dunia1991
Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau KomodoPulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komododan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan AmazonTeluk HalongAir Terjun IguazuPulau JejuSungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain[2]. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak [3].

Kawasan Taman Nasional Komodo[sunting | sunting sumber]

Taman Nasional Komodo berada di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Timur. Secara administrativ termasuk dalam Wilayah Kecamatan KomodoKabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo pada tanggal 6 Maret 1980 dan dinyatakan sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977 dan juga sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, sebagai Simbol Nasional oleh Presiden RI pada tahun 1992, sebagai Kawasan Perlindungan Laut pada tahun 2000dan juga sebagai salah satu Taman Nasional Model di Indonesia pada tahun 2006.
Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau KomodoPulau PadarPulau RincaGili MotangNusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan tersebut dinyatakan sebagai Taman nasional untuk melindungi Komodo yang terancam punah dan habitatnya serta keanekaragaman hayati di dalam wilayah tersebut. Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam yang terdapat disekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di bumi.
Taman Nasional komodo terletak di kawasan Wallacea Indonesia. Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia. Terdapat 254 spesies tumbuhan yang berasal dari Asia dan Australia di Taman Nasional Komodo. Selain itu, juga terdapat 58 jenis binatang dan 128 jenis burung. Perpaduan berbagai vegetasi di Taman Nasional Komodo memberikan lingkungan yang baik bagi berbagai jenis binatang dalam kawasan ini.
Terdapat empat kampung di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung yakni kampung KomodoPulau Rinca memiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampungyakni kampung Papagaran. Hingga tahun 2010, masyarakat yang tinggal di dalam kawasan berjumlah 4.251 orangdan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai Nelayan. Mayoritas masyarakat memeluk agama Islam.

Sejarah Pengelolaan[sunting | sunting sumber]

Satwa Komodo menjadi terkenal di dunia ilmu pengetahuan sejak tahun 1911 ketika Peter Ouwens, seorang kurator pada Museum Zoologi Bogor, menerima laporan tentang penemuan satwa ini dari Perwira Pemerintah Hindia BelandaJ.K.H. Van Steyn, yang selanjutnya diberi nama Varanus komodensis Ouwens pada tahun 1912 pada tulisan Pieter Antonie Ouwens yang berjudul "On a Large Species from The Island of Komodo". Dari penemuan ini muncul kesadaran dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian satwa ini, hal ini terlihat adanya beberapa peraturan yang memuat upaya perlindungan Satwa Komodo, yaitu:
  • SK. Sultan Bima tahun 1915 tentang Perlindungan Komodo (Verordening van het Sultanat van Bima).
  • SK Pemerintah Daerah Manggarai tahun 1926 tentang Perlindungan Komodo (Besluit van het Zelfbestuur van het Landschap Manggarai).
  • SK Residen Timor tahun 1927 tentang pengesahan SK Pemerintah Daerah Manggarai pada butir 2 di atas.
Adapun kronologis pembentukan Taman Nasional Komodo adalah sebagai berikut:
  • Zelfbestuur van Manggarai, verordening No. 32/24 September 1938 tentang Pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Padar, Bagian Barat dan Selatan Pulau Rinca.
  • Residen van Timor en onder horigheden No. 19/27 Januari 1939 (Pengesahan Peraturan Daerah pada butir 1)
  • Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.66/Dep.Keh/1965 tanggal 21 Oktober 1965 tentang Penunjukkan Pulau Komodo sebagai Suaka Margasatwa seluas 31.000 Ha.
  • Surat Keputusan Gubernur KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur No.32 Tahun 1969 tanggal 24 Juni 1969 tentang penunjukkan Pulau PadarPulau Rinca dan Daratan Wae Wuul/Mburak sebagai Hutan WisataSuaka Alamseluas 20.500 Ha.
  • Surat Keputusan Dirjen Kehutanan No.97/Tap/Dit Bina/1970, tentang Pembentukan Seksi PPA di Labuan Bajo.
  • Pengumuman Menteri Petanian tanggal 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo.
  • Keputusan Dirjen PHPA No.46/Kpts/VI-Sek/84 tanggal 11 Desember 1984 tentang Penunjukkan Wilayah Kerja Taman Nasional Komodo.
  • Keputusan Menteri Kehutanan No.306/Kpts-II/92 tanggal 29 Februari 1992 tentang Perubahan Fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau RincaPulau Padar seluas 40.728 Ha serta Penunjukkan Perairan Laut di sekitarnya seluas 132.572 Ha yang terletak di Kabupaten Dati II Manggarai Provinsi Dati I Nusa Tenggara Timurmenjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Komodo.
  • Tahun 1992Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Satwa Nasional melalui Keppres No. 4 Tahun 1992 tanggal 9 Januari 1992.
  • Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau Rinca dan Pulau Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
  • Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
  • Tahun 2006, Taman Nasional Komodo termasuk 21 Taman Nasional Model di Indonesia sesuai dengan SK Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.128/IV-Sek/2006 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.69/IV-Set/HO/2006 tentang penunjukkan 20 (Dua puluh) Taman Nasional sebagai Taman Nasional Model.

Keanekaragaman Hayati[sunting | sunting sumber]

Potensi Flora[sunting | sunting sumber]

Ekosistem Taman Nasional Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu Taman Nasional Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat. Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo ;
Padang Rumput dan Hutan Savana Terdapat Padang Rumput dan Hutan Savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai jenis rumput di antaranya; Setaria adhaerensChloris barbataHeteropogon contortusThemeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohon lontar(Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas dari Tempat ini.
Hutan Tropis Musim (di bawah 500 m dpl) Sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh(Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumbuhan lainnya.
Hutan di atas 500 m dpl pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobileColona kostermansianaGlycosmis pentaphyllaFicus urupaceaeMischarpus sundaicusPodocarpus netrifoliaTeminalia zollingeriUvaria ruvarotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup teduh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.

Potensi Fauna[sunting | sunting sumber]

Jenis-jenis Fauna yang terdapat di Taman Nasional Komodo antara lain;
Komodo (Varanus komodoensis) Komodo hidup di beberapa pulau kecil di bagian tenggara Indonesia. Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, komodo hanya ditemukan di Pulau KomodoPulau RincaGili Motang dan Nusa KodeKomodo tidak ditemukan di tempat lain lagi di atas bumi ini, selain di tempat tadi.
Saat ini, terdapat 2,793 ekor komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. 1,288 ekor terdapat di Pulau Komodo1,336 ekor di Pulau Rinca83 ekor di Gili Motang dan 86 ekor di Nusa Kode. Sedangkan di Pulau Padarkomodo tidak ditemukan lagi. Komodo dapat ditemukan hampir di semua tempat di Komodo, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Mereka dapat ditemukan di hutan hujan, dalam Savanna dan di Pantai.
Komodo adalah binatang pemakan daging atau karnivora. Komodo yang masih muda memangsa seranggacicak dan burung sebagai makanannya. Komodo muda ini sampai berumur dua tahun menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon untuk melindungi diri dari serangan komodo yang lebih besar atau predator lainnya seperti babi hutan. Komodo dewasa memangsa rusababi hutankuda, dan kerbau air. Komodo juga memakan bangkai binatang.
Komodo menggunakan lidahnya untuk mencium bau dan dapat mencium bau hingga jarak 5 km. air liur komodo mengandung banyak bakteri mematikan. Terdapat lebih dari 60 jenis bakteri yang terdapat di dalam air liur komodo dan paling tidak salah satu di antaranya dapat menyebabkan keracunan pada darah. Mangsa yang digigit dapat mati dalam waktu sehari sampai beberapa minggu akibat keracunan dalam darahnya.
Musim kawin komodo terjadi pada bulan Juli - Agustus. Komodo betina dapat menghasilkan telur lebih dari 30 butirsetiap sarang dan akan menetas 6 - 9 bulan kemudian.
Mamalia Antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
Burung Tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong (Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia streptriata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroidesburung raja udang (Halcyon chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).
Reptil
Terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel(Viperia russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (ScinidaeDibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hija

5. Taman Nasional Komodo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Situs Warisan Dunia UNESCO
Taman Nasional Komodo
Nama sebagaimana tercantum dalam
Daftar Warisan Dunia
Komodo
TipeAlam
Kriteriavii, x
Nomor identifikasi609
Kawasan UNESCOAsia Pasifik
Tahun pengukuhan1991 (sesi ke-15)
Taman Nasional Komodo
IUCN Kategori II (Taman Nasional)
Komodo-dragon-1.jpg
Naga Komodo di Taman Nasional Komodo
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo
Komodo NP
LetakNusa Tenggara TimurIndonesia
Koordinat8°32′36″LU 119°29′22″BTKoordinat8°32′36″LU 119°29′22″BT
Luas1,733 km²,[1]
Didirikan1980
Pengunjung45.000 (tahun 2010)
Pihak pengelolaKementerian Kehutanan Republik Indonesia
Situs Warisan Dunia1991
Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau KomodoPulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komododan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan AmazonTeluk HalongAir Terjun IguazuPulau JejuSungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain[2]. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak [3].

Kawasan Taman Nasional Komodo[sunting | sunting sumber]

Taman Nasional Komodo berada di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Timur. Secara administrativ termasuk dalam Wilayah Kecamatan KomodoKabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo pada tanggal 6 Maret 1980 dan dinyatakan sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977 dan juga sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, sebagai Simbol Nasional oleh Presiden RI pada tahun 1992, sebagai Kawasan Perlindungan Laut pada tahun 2000dan juga sebagai salah satu Taman Nasional Model di Indonesia pada tahun 2006.
Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau KomodoPulau PadarPulau RincaGili MotangNusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan tersebut dinyatakan sebagai Taman nasional untuk melindungi Komodo yang terancam punah dan habitatnya serta keanekaragaman hayati di dalam wilayah tersebut. Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam yang terdapat disekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di bumi.
Taman Nasional komodo terletak di kawasan Wallacea Indonesia. Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia. Terdapat 254 spesies tumbuhan yang berasal dari Asia dan Australia di Taman Nasional Komodo. Selain itu, juga terdapat 58 jenis binatang dan 128 jenis burung. Perpaduan berbagai vegetasi di Taman Nasional Komodo memberikan lingkungan yang baik bagi berbagai jenis binatang dalam kawasan ini.
Terdapat empat kampung di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung yakni kampung KomodoPulau Rinca memiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampungyakni kampung Papagaran. Hingga tahun 2010, masyarakat yang tinggal di dalam kawasan berjumlah 4.251 orangdan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai Nelayan. Mayoritas masyarakat memeluk agama Islam.

Sejarah Pengelolaan[sunting | sunting sumber]

Satwa Komodo menjadi terkenal di dunia ilmu pengetahuan sejak tahun 1911 ketika Peter Ouwens, seorang kurator pada Museum Zoologi Bogor, menerima laporan tentang penemuan satwa ini dari Perwira Pemerintah Hindia BelandaJ.K.H. Van Steyn, yang selanjutnya diberi nama Varanus komodensis Ouwens pada tahun 1912 pada tulisan Pieter Antonie Ouwens yang berjudul "On a Large Species from The Island of Komodo". Dari penemuan ini muncul kesadaran dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian satwa ini, hal ini terlihat adanya beberapa peraturan yang memuat upaya perlindungan Satwa Komodo, yaitu:
  • SK. Sultan Bima tahun 1915 tentang Perlindungan Komodo (Verordening van het Sultanat van Bima).
  • SK Pemerintah Daerah Manggarai tahun 1926 tentang Perlindungan Komodo (Besluit van het Zelfbestuur van het Landschap Manggarai).
  • SK Residen Timor tahun 1927 tentang pengesahan SK Pemerintah Daerah Manggarai pada butir 2 di atas.
Adapun kronologis pembentukan Taman Nasional Komodo adalah sebagai berikut:
  • Zelfbestuur van Manggarai, verordening No. 32/24 September 1938 tentang Pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Padar, Bagian Barat dan Selatan Pulau Rinca.
  • Residen van Timor en onder horigheden No. 19/27 Januari 1939 (Pengesahan Peraturan Daerah pada butir 1)
  • Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.66/Dep.Keh/1965 tanggal 21 Oktober 1965 tentang Penunjukkan Pulau Komodo sebagai Suaka Margasatwa seluas 31.000 Ha.
  • Surat Keputusan Gubernur KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur No.32 Tahun 1969 tanggal 24 Juni 1969 tentang penunjukkan Pulau PadarPulau Rinca dan Daratan Wae Wuul/Mburak sebagai Hutan WisataSuaka Alamseluas 20.500 Ha.
  • Surat Keputusan Dirjen Kehutanan No.97/Tap/Dit Bina/1970, tentang Pembentukan Seksi PPA di Labuan Bajo.
  • Pengumuman Menteri Petanian tanggal 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo.
  • Keputusan Dirjen PHPA No.46/Kpts/VI-Sek/84 tanggal 11 Desember 1984 tentang Penunjukkan Wilayah Kerja Taman Nasional Komodo.
  • Keputusan Menteri Kehutanan No.306/Kpts-II/92 tanggal 29 Februari 1992 tentang Perubahan Fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau RincaPulau Padar seluas 40.728 Ha serta Penunjukkan Perairan Laut di sekitarnya seluas 132.572 Ha yang terletak di Kabupaten Dati II Manggarai Provinsi Dati I Nusa Tenggara Timurmenjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Komodo.
  • Tahun 1992Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Satwa Nasional melalui Keppres No. 4 Tahun 1992 tanggal 9 Januari 1992.
  • Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa Pulau KomodoPulau Rinca dan Pulau Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
  • Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
  • Tahun 2006, Taman Nasional Komodo termasuk 21 Taman Nasional Model di Indonesia sesuai dengan SK Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.128/IV-Sek/2006 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.69/IV-Set/HO/2006 tentang penunjukkan 20 (Dua puluh) Taman Nasional sebagai Taman Nasional Model.

Keanekaragaman Hayati[sunting | sunting sumber]

Potensi Flora[sunting | sunting sumber]

Ekosistem Taman Nasional Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu Taman Nasional Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat. Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo ;
Padang Rumput dan Hutan Savana Terdapat Padang Rumput dan Hutan Savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai jenis rumput di antaranya; Setaria adhaerensChloris barbataHeteropogon contortusThemeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohon lontar(Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas dari Tempat ini.
Hutan Tropis Musim (di bawah 500 m dpl) Sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh(Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumbuhan lainnya.
Hutan di atas 500 m dpl pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobileColona kostermansianaGlycosmis pentaphyllaFicus urupaceaeMischarpus sundaicusPodocarpus netrifoliaTeminalia zollingeriUvaria ruvarotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup teduh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.

Potensi Fauna[sunting | sunting sumber]

Jenis-jenis Fauna yang terdapat di Taman Nasional Komodo antara lain;
Komodo (Varanus komodoensis) Komodo hidup di beberapa pulau kecil di bagian tenggara Indonesia. Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, komodo hanya ditemukan di Pulau KomodoPulau RincaGili Motang dan Nusa KodeKomodo tidak ditemukan di tempat lain lagi di atas bumi ini, selain di tempat tadi.
Saat ini, terdapat 2,793 ekor komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. 1,288 ekor terdapat di Pulau Komodo1,336 ekor di Pulau Rinca83 ekor di Gili Motang dan 86 ekor di Nusa Kode. Sedangkan di Pulau Padarkomodo tidak ditemukan lagi. Komodo dapat ditemukan hampir di semua tempat di Komodo, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Mereka dapat ditemukan di hutan hujan, dalam Savanna dan di Pantai.
Komodo adalah binatang pemakan daging atau karnivora. Komodo yang masih muda memangsa seranggacicak dan burung sebagai makanannya. Komodo muda ini sampai berumur dua tahun menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon untuk melindungi diri dari serangan komodo yang lebih besar atau predator lainnya seperti babi hutan. Komodo dewasa memangsa rusababi hutankuda, dan kerbau air. Komodo juga memakan bangkai binatang.
Komodo menggunakan lidahnya untuk mencium bau dan dapat mencium bau hingga jarak 5 km. air liur komodo mengandung banyak bakteri mematikan. Terdapat lebih dari 60 jenis bakteri yang terdapat di dalam air liur komodo dan paling tidak salah satu di antaranya dapat menyebabkan keracunan pada darah. Mangsa yang digigit dapat mati dalam waktu sehari sampai beberapa minggu akibat keracunan dalam darahnya.
Musim kawin komodo terjadi pada bulan Juli - Agustus. Komodo betina dapat menghasilkan telur lebih dari 30 butirsetiap sarang dan akan menetas 6 - 9 bulan kemudian.
Mamalia Antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
Burung Tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong (Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia streptriata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroidesburung raja udang (Halcyon chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).
Reptil
Terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel(Viperia russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas).u (Chelonia mydas).
6. Goa Gajah

Pintu Masuk Goa Gajah
Goa Gajah adalah gua buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah. Gua ini terletak di Desa BeduluKecamatan BlahbatuKabupaten GianyarBali. Berjarak kurang lebih 27 km dari DenpasarUNESCO mencatat goa ini sebagai warisan dunia dalam daftar tentatif (menunggu kepastian) pada tanggal 19 Oktober 1995 dalam bidang kebudayaan.[1]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Dalam kitab lontar Negarakertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M terdapat literatur Lwa Gajah (Lwa atau Lwah/Loh) yang berarti sungai gajah. Sungai yang terletak di depan candi yang sekarang dikenal dengan Sungai Petanu.[2][3][4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Penemuan Goa Gajah berawal dari laporan pejabat Hindia Belanda, LC. Heyting pada tahun 1923 yang menemukan arca GaneshaTrilingga serta arca Hariti kepada pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut di tindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk mengadakan penelitian lanjut pada tahun 1925. Pada tahun 1950 Dinas Purbakala RI melalui seksi-seksi bangunan purbakala di Bali yang dipimpin oleh J.L Krijgman melakukan penelitian dan penggalian pada tahun 1954 sampai tahun 1979 dan ditemukanlah tempat petirtaan kuno dengan 6 buah patung wanita dengan pancuran air di dada dan sampai sekarang keberadaanya bisa dipercaya bisa memberikan vibrasi penyucian aura bagi pengunjung.[5]
Pada tahun 1931 Mr. Conrat Spies menemukan pula peningalan yang cukup penting di komplek "tukad pangkung"berupa stupa bercabang tiga yang terpahat pada dinding batu yang telah runtuh tergeletak didasar tukad pangkung.

Gerbang Masuk Area Goa Gajah

Pintu Masuk Goa Gajah

Bentuk dan Arkeologi[sunting | sunting sumber]


Tempat Petirtaan
Kompleks Goa Gajah terdiri atas 2 bagian utama, yaitu kompleks bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, dengan bukti adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, merupakan tempat umat Hindu melakukan persembahyangan. Komplek sebebelah selatan Goa Gajah yakni area Tukad Pangkung, berupa stupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabhabersusun 13 stupa dan stupa bercabang 3 yang dipahat dibatu besar.
Di bagian depan terdapat arca Hariti, arca Ganesha, arca [[Raksasa. Patung Ratu Brayut atau Hariti (bahasa Avesta Harauhuti) dipercaya sebagai tokoh yang berkarakter jahat namun setelah belajar agama Buddha ia berubah menjadi penyayang anak, sebagaimana yang terlihat dalam patung tersebut. Selain itu terdapat arca Pancuran dalam sebuah kolam permandian sakral yang karena zaman tertimbun tanah. Saat J.L Krijgman menjabat kepala kantor Purbakala di Bali, maka tahun 1954 permandian itu digali.
Di kolam pemandian atau pentirtaan terdapat arca Widyadara dan Widyadhari. Arca Widyadhari pancuran ini terdapat enam buah. Tiga berjejer di bagian utara dan tiga di bagian selatan. Arca bidadari ini diletakkan di atas lapik teratai atau padma. Padma adalah simbol alam semesta stana Hyang Widhi. Sedangkan arca Widyadara berada di tengah keenam Widyadhari. Hal ini berdasarkan konsep Sapta Nadi yaitu tujuh sungai suci Gangga, Sindhu, Saraswati, Yamuna, Godawari, Serayu dan Narmada.[2]
Area Tukad Pangkung berbentuk lembah pura Patapan, disini tersimpan arca Budha.[5]
Goa ini dipahatkan pada batu padas keras yang menjorok keluar sejauh 5,75 meter dari dinding batu tersebut, berukuran tinggi 6,75 meter dan lebar 8,6 meter. Permukaan goa berhiaskan motif daun daunan, batu karang, raksaasa, kera, dan babi. Ditengah tengah relief tersebut terdapat relief mulut goa dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 2 meter. Di ambang mulut goa terdapat pahatan muka raksasa yang menyeramkan dengan mata bulat besar melirik kearah kanan, rambut dan alis tampak kasar, hidung besar, bibir atas dengan sederetan gigi tepat berada di atas lubang goa. Pada dinding timur goa terdapat dua baris tulisan berbunyi 'Kumon' dan baris bawah 'Sahy(w)angsa' menilik bentuk hurufnya berasal dari abad ke-11.
Setelah memasuki goa terdapat lowongan bercabang dua, satu ke timur dan satu ke barat sehingga denah menyerupai huruf 't'. Lorong yang membentang dari timur-barat itu berukuran panjang 13.5 meter, lebar 2.75 meter dan tinggi 2 meter. Pada dinding utara dari lorong yang melintang kearah barat terdapat 7 buah ceruk, salah satu dari 7 buah ceruk itu berhadapan dengan jalan masuk goa dan merupakan ceruk yang terbesar dengan ukuran tinggi 1,26 meter, kedalaman 1,35 meter, terletak 0.7 meter dari permukaan tanah. Di dalamnya terdapat fragmen arca raksasa dan fragmen arca siwa. Pada kedua ujung lorong yang melintang ke arah timur-barat juga terdapat ceruk. Ceruk di ujung timur terdapat trilingga dan ceruk di ujung barat terdapat arca Ganesha.
Sejak tahun 1950 setelah Badan Purbakala Republik Indonesia membuka kantor seksi bangungan cabang Bali yang berkedudukan di Gianyar di bawah pimpinan J. C. Krijgsman, penelitian terhadap peninggalan purbakala di Goa Gajah mendapat perhatian secara Khusus. Hal ini dibuktikan pada tahun 1951/1952 dengan diadakan penggalian di pelataran depan mulut goa. Dari penggalian itu ditemukan pondasi kuna berbentuk persegi panjang, di mana dinidng muka goa sebagai salah satu sisi panjangnya. Pada tahun itu ditemukan pula retakan pada langit-langit goa sebagai akibat dari akar-akar pohon kamboja yang tumbuh di atas tebing sebelah kanan mulut goa. Sewaktu dilakukan pembersihan tanah dan akar dibagian barat goa ditemukan dua buah pecahan batu, pecahan pertama merupakan bagian atas kepala raksasa di atas lubang goa, pecahan kedua merupakan bagian berukir dari tembok sebelah timur. Disamping itu ditemukan pula sebuah pedang dari batu padas yang merupakan bagian dari arca raksasa di depan goa.

Fungsi[sunting | sunting sumber]


Bangunan di lokasi Goa Gajah

Patung di depan Goa Gajah

Dari data yang ada di lapangan dapat dikemukakan situs Goa Gajah merupakan tempat suci sebagai pusat kegiatan agama Hindu dan Buddha pada masa pemerintahan Dinasti Warnadewa dari abad X-XIV masehi (400 tahun). Status situs Goa Gajah sekarang merupakan living monument berfungsi sebagai tempat kegiatan keagamaan (Pura) dan masyarakat menyebutnya sebagai Pura Goa.
Berdasarkan atas temuan data arkeologi yang ada di situs Goa Gajah dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: - Dari beberapa prasasti yang telah dikemukakan di Bali tidak satupun yang menyebutkan secara langsung nama Goa Gajah, namun Prasasti Songan Tambahan yang dikeluarkan oleh Raja Marakata berangka tahun 1022 masehi dan Prasasti Cempaga yang dikeluarkan oleh Raja Sri Mahaguru berangka tahun 1324 masehi keduanya menyebutkan nama Er Gajah. Kemudian Prasasti Dawan tahun 1053 masehi dan Prasasti Pandak Badung tahun 1071 masehi menyebutkan tempat suci Antakunjarapadda (Kunjara = gajah). Sedangkan dalam kitab Negarakertagama tahun 1365 masehi tercantum nama Badahulu dan Lwa Gajah yaitu dua tempat di Bali yang termasuk dalam daftar daerah yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit.

No comments:

Post a Comment