I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan salah satu hal penting yang menjadi permasalahan di
Indonesia, terutaman di pedesaan. Masyarakat desa dinilai lebih membutuhkan
pembangunan dilihat dari faktor ekonomi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No 72 Tahun 2005 pasal 63,pemerintahan desa wajib memilikiRencana
Pembangunan Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan
Desa(RKP).
(Baca juga : MAKALAH PEMBANGUNAN & PERTUMBUHAN EKONOMI )
(Baca juga : MAKALAH PEMBANGUNAN & PERTUMBUHAN EKONOMI )
RPJM-Desa merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan
oleh pemerintah desaselama 5 (lima) tahun. RPJM-Desa tersebut
memuat arah kebijakan pembangunan desa,arah kebijakan keuangan
desa, kebijakan umum, dan program Satuan KerjaPerangkat Desa (SKPD),
lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan dengan disertai
rencana kerja. Kepala desa yang terpilih akan membuat rencana
pembangunan desa bersama dengan perangkat desa lainnya.
Untuk keberhasilan pelaksanaan pembangunan dibutuhkan partisipasi seluruh
masyarakat desa. Partisipasi masyarakat merupakan kunci keberhasilan dari
suatu pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam suatu proses
pembangunan sangat penting karena masyarakat yang mengetahui segala
2
permasalahan yang ada serta cara untuk mengatasi permasalahan tesebut.
Keterlibatan masyarakat diharapakan dalam setiap tahapan pelaksanaan
pembangunan dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan
pembangunan.
Salah satu tahapan pelaksanaan pembangunan dimulai dari tahap perencanaan
pembangunan. Pada tahap perencanaan pembangunan, pemerintah
mengupayakan adanya partisipasi masyarakat dengan diadakannya
musrenbang.Musrenbang dilakukan secara berjenjang mulai dari
desa/kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi hingga nasional.
Musrenbang desa adalah forum musyawarah tahunan para pemangku
kepentingan desa untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa
(RKP) tahun anggaran yang direncanakan. Di dalam musrenbang tersebut
masyarakat dapat mengajukan usulan atau pendapatnya dalam perumusan
rencana pembangunan desa.
Partisipasi masyarakat dalam perumusan rencana pembangunan desa akan
memiliki tiga dampak penting yaitu
1) masyarakat akan terhindar dari peluang
masnipulasi. Keterlibatan masyarakat secara langsung akan memperjelas apa
yang sebenarnya dikehendaki masyarakat,
2) memberikan nilai tambah pada
legitimasi rumusan perencanaan, semakin banyak yang terlibat maka semakin
baik,
3) meningkatkan kesadaran dan ketrampilan plitik masyarakat (Dea
Deviyanti, 2013: 380-394 vol 2).
3
Berdasarkan hasil pra riset penulis, desa Kembang Gading Kecamatan Abung
Selatan Kabupaten Lampung Utara merupakan sebuah desa pemekaran dari
desa Candimas Kecamatan Abung Selatan.Desa Kembang Gading baru berdiri
sendiri sejak tahun 2010 lalu. Sebagai desa yang baru mekar seharusnya
masyarakat desa Kembang Gading bersemangat untuk memajukan desanya.
Salah satunya dengan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan
pembangunan di desa kembang Gading. Namun, partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan masih rendah. Hal itu dapat terlihat dari data daftar
hadir masyarakat pada saat rapat mengenai perencanaan pembangunan desa.
Dalam musrenbang tersebut, terdapat 40 orang yang hadir dalam rapat dari 128
orang undangan. Jadi baru sekitar 30% - 40% partisipasi masyarakat di desa
Kembang Gading.
Pembangunan desa Kembang Gading dapat dikatakan masih belum berjalan
baik. Pembangunan tidak hanya dari pembangunan fisik tetapi ada juga
pembangunan non fisik. Pembangunan fisik seperti jalan, jembatan dan
infrastrukur lainnya. Kurangnya pembangunan fisik terlihat dari keadaan jalan
di desa Kembang Gading yang masih jalan tananh merah, kurangnya fasilitas
penunjang kehidupan masyarakat seperti sekolah yang masih tidak layak dari
sarana dan prasarana yang ada (foto terlampir). Sedangkan pembangunan non
fisik seperti pemberdayaan masyarakatnya. Terlihat dari kondisi masyarakat di
desa tersebut. Tingkat pendidikan masyarakatnya masih rendah. Sehingga
masyarakat perlu meningkatkan pembangunan desa.
4
Kurangnya partisipasi masyarakat seperti yang dikatakan oleh Ridwan pada
wawancara tanggal 14 Februari 2014, Sekretaris Desa Kembang Gading bahwa
kurangnya partisipasi masyarakat salah satunya adalah masalah waktu
pelaksanaan rapat yang dianggap warga bukan waktu yang tepat. Pelaksanaan
rapat di Desa Kembang Gading dilaksanakan pada malam hari, dengan alasan
sebagian besar matapencaharian warga bekerja sebagai petani. Masyarakat
harus bekerja dari pagi hari hingga sore hari, kemudian malam hari warga lebih
banyak memilih untuk beristirahat daripada menghadiri rapat.
Desa kembang Gading baru berdiri sendiri menjadi sebuah desa sejak 3 tahun
lalu. Maka program-program pembangunan yang ada di desa Kembang Gading
juga belum berjalan dengan baik. Salah satu program pembangunan yang ada
di desa Kembang Gading adalah program PNPM-MP. PNPM mandiri adalah
program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis
pemberdayaan masyarakat. Tujuan umum PNMPM-MP adalah meningkatnya
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan
mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan
pembangunan. Sedangkan tujuan khusus dari program ini adalah untuk
meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk kelompok masyarakat
miskin dan kelompok masyarakat yang sering diabaikan dalam proses
pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan (petunjuk operasional
PNPM-MP, 2007 :6).
5
Menurut Ridwan, sekretaris desa Kembang Gading mengatakan bahwa
program PNPM-MP sudah masuk ke desa Kembang Gading. Namun,
pelaksanaannya belum maksimal. Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai program PNPM-MP tersebut. Sedangkan menurut salah
seorang warga kurangnya partisipasi masyarakat mengenai program tersebut
karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Kepala Desa mengenai
program tersebut. Peranan Kepala Desa yang seharusnya mempunyai pengaruh
penting dalam pembangunan ke arah lebih baik menjadi tidak penting apabila
Kepala Desa tidak menjalankan peranannya dengan baik. Sehingga masyarakat
pada akhirnya memilih pasif.
Berdasarkan ketentuan dasar PNPM mandiri, setiap desa dapat mengajukan 3
(tiga) usulan untuk dapat didanai dengan BLM PNPM Mandiri Perdesaan.
Setiap usulan harus merupakan 1 (satu) jenis kegiatan / satu paket kegiatan
yang secara langsung saling berkaitan. Ketiga usulan tersebut adalah usulan
kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup
masyarakat (kesehatan atau pendidikan) atau peningkatan kapasitas /
ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa
khusus perempuan, Usulan kegiatan simpan pinjam bagi Kelompok Perempuan
(SPP) yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan. Alokasi dana
kegiatan SPP ini maksimal 25% dari BLM kecamatan. Tidak ada batasan
alokasi maksimal per desa namun harus mempertimbangkan hasil verifikasi
kelayakan kelompok dan usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan
peningkatan kualitas hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan) dan
6
peningkatan kapasitas / ketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan
oleh musyawarah perencanaandesa
Desa Kembang Gading juga memiliki salah satu usulan program PNPM-MP
untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan yaitu SPP (Simpan Pinjam
Perempuan). Program SPP merupakan program pengembangan usaha kecil
yang dilakukan oleh perempuan. Syarat dari penerima program SPP di desa
Kembang Gading adalah perempuan-perempuan janda yang tidak mampu
menghidupi kebutuhan sendiri, perempuan miskin yang tidak memiliki
penghasilan tetap.
Hasil penelitian sejenis yang dilakukan oleh Imam Luqmana di desa
Ketangirejo Kecamatan godong Kabupaten Grobogan, pada tahun 2013
didapatkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program PNPM-Pedesaan
masih rendah. Faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat di
Desa Ketangirejo adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri
dari usia, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Faktor eksternal adalah
manajemen program dari para stakeholder yaitu pemerintah daerah, pemerintah
desa, tokoh masyarakat dan konsultan/fasilitator.( jurnal Luqmana, vol 2 no 1,
2013)
Kemudian hasil penelitian sejenis yang lainnya yang dilakukan oleh Ramli di
desa Mantang Lama tahun 2012 partisipasi masyarakat dalam program PNPMMP
sangat tinggi. Partisipasi masyarakat dalam penelitian ini dibedakan dalam
5 tahap yaitu tahap inisiasi, perencanaan, desain, konstruksi, operasional dan pemeliharaan.
Pada Tahap Inisiasi, pada tahap ini partisipasi masyarakat sangat tinggi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Khayrul di desa Lodaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa masih rendah. Hal ini karena pemerintah desa belum memberikan ruang kepada masyarakat untuk memberikan partisipasinya. Keputusan masih didominasi oleh pemerintah desa serta orang-orang tertentu saja yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat di desa Kembang Gading masih rendah. Maka, peneliti tertarik untuk meneliti “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalahnya adalah apa faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat? (studi kasus di desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa rendah?
Pada Tahap Inisiasi, pada tahap ini partisipasi masyarakat sangat tinggi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Khayrul di desa Lodaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa masih rendah. Hal ini karena pemerintah desa belum memberikan ruang kepada masyarakat untuk memberikan partisipasinya. Keputusan masih didominasi oleh pemerintah desa serta orang-orang tertentu saja yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat di desa Kembang Gading masih rendah. Maka, peneliti tertarik untuk meneliti “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalahnya adalah apa faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat? (studi kasus di desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa rendah?
(studi kasus di desa Kembang Gading
Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)
D.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Membuktikan teori yang dikemukan oleh Watson bahwa faktor penyebab
rendahnya partisipasi adalah faktor internal (faktor individu) dan faktor
eksternal (orang-orang yang berkepentingan dalam pembangunan). Faktor
penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dengan melihat penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Imam Luqmana di desa Ketangirejo bahwa
faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
adalah faktor internal (umur, status warga di kelurahan, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan dan pendapatan.) dan faktor eksternal adalah
manajemen program yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
kepentingan dalam pembangunan (pemerintah daerah, pengurus kelurahan
(RT/RW), tokoh masyarakat dan fasilitator). Faktor internal yang paling
mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat adalah pekerjaan
masyarakat. Faktor pekerjaan yang tidak bisa mereka tinggalkan. Masyarakat
lebih memilih untuk berpartisipasi yang dapat memberikan keuntungan
9
terhadap kebutuhan ekonomi mereka dibandingkan bekerja untuk
kepentingan bersama.
Faktor internal lain yang ikut berperan dalam mempengaruhi rendahnya
partisipasi masyarakat adalah pendidikan, status warga dan pendapatan.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Ketangirejo menjadi salah satu
penyebab rendahnya partisipasi masyarakat. Faktor pendidikan
mempengaruhi seseorang terhadap kemajuan cara berfikir. Cara berfikiryang
kurang maju karena rendahnya tingkatpendidikan tersebut menimbulkan sifat
apatisterhadap tindakan-tindakan dan pemikiranyang maju lewat programprogram
yangdisediakan oleh pemerintah, salah satunyaadalah program
PNPM Mandiri. Masyarakat desa Ketangirejo umumnya berpenghasilan
rendah. Pendapatan yang rendah tersebut mengakibatkan masyarakat lebih
memilih fokus pada pemenuhan hidup pribadi dan keluarganya.
Selain faktor pendapatan dan pendidikan masyarakat yang rendah, status
warga desa Ketangirejo menjadi salah satu penyebab rendahnya partisipasi.
Status warga yang dimaksud adalah masyarakat yang dilibatkan dalam
program PNPM Mandiri. Pengurus PNPM-Mandiri hanya melibatkan
masyarakat yang berkepentingan dalam pelaksanaan proyek pembangunan,
karena hal ini dianggap lebih efisien dan cepat serta tidak memerlukan
keterlibatan masyarakat dalam jumlah besar.
Faktor ekternal yang menjadi penyebab rendahnya partisipasi masyarakat
adalah kurangnya peran dari faktor eksternal dalam sosialisasi program. Baik
pemerintah desa maupun pengurus RT/RW tidak menginformasikan
10
mengenai program PNPM secara intensif, sehingga banyak masyarakat yang
tidak mengetahui program-program apa saja yang akan direncanakan dalam
PNPM-mandiri. Selain itu pengurur PNPM Mandiri tidak melibatkan seluruh
masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan kepada perangkat desa dan warga desa Kembang
Gading untuk lebih meningkatkan peranannya agar desa menjadi lebih baik
lagi. Hal ini terlihat dari hasil pra riset peneliti bahwa partisipasi masyarakat
dalam membuat rencana pembangunan masih rendah. Perencanaan
pembangunan dilakukan dengan mengadakan rapat musrenbang. Berdasarkan
daftar hadir musrenbang, partisipasi masyarakat desa Kembang Gading masih
rendah.
Keterbukaan dan kejelasan dalam memberikan informasi kepada masyarakat
harus lebih diperjelas lagi agar masyarakat mengerti mengenai rencana-rencana
program pembangunan yang akan dilaksanakan. Keberhasilan program
pembangunan dimulai dari perencanaan pembangunan. Keterlibatan
masyarakat dalam perencanaan pembangunan menjadi awal keberhasilan
pembangunan. Pemerintah desa harus lebih terbuka lagi dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat. penyampaian informasi juga harus jelas
sesssshingga masyarakat tertarik untuk mengikuti alur pembangunan.
No comments:
Post a Comment