BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar
yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan
ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai
dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A.
Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas
bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari
subjek-subjek tersebut.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga
atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang
menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur
hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud
bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara
toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 )
sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku
masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam
menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat
diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan
apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Perekonomian Di Indonesia
Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi
tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem
ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem
Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal
juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan
ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah
hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif,
sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta
menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi
adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui
setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian. Adapun
ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena
bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
sebagai berikut :
1)
Sistem
”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain;
2)
Sistem
“Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara
3)
Pemusatan
kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
Landasan perekonomian Indonesia adalah
pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :
a)
Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
b)
Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara;
c)
Bumi,
air, dan kekayaan ala yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d)
Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33
UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai
cita-cita sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN
mencantumkan demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan
ciri-ciri positif yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif
diuraikan dalam poin-poin berikut :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan;
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang
terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e) Warga memiliki kebebasan dalam memilih
pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f) Hak milik perseorangan diakui
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat;
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan salam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum;
h) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara
digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
i)
Fakir
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut
mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa
Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun
pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama
berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi
liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan
kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi
yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan
dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal
33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP
sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang
merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan
tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD
1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang
bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis
atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau
sosialis, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang memiliki kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
e. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana,
yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam
sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem
pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi
yang dianut suatu negara Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan
School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari
1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam
ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan
dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam
lingkungan usaha swasta.
B.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi
yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri
adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat
kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi
apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut
sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan
masyarakat lainnya. Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi
ekonomi kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan
masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini
dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam
mengelola lingkungan dan tanah mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi
kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian
tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan
disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan.
Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan
berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi
kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk
membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi
sumber daya alam yang ada.
Ekonomi mikro mencakup berbagai hal yang mencakup rumah tangga
perusahaan, rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah dan disini
penulis lebih kepada pengangguran yang terjadi di negri ini dan disini
saya penulis mengunakan bahan bahan hasil survei dari lembaga survei
pengangguran ini disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak bisa
menampung jumlah pengangguran yang ada dan masalah krisis keuanggan yang
menyebabkan banyak perusahaan yang mem PHK karyawanya agar perusahaan
lebih mengirit pengeluaran perusahaan dimasa sulit di masa krisis. Bila
suatu negara mengalami inflasi maka pihak pemerintah akan menekan
tingkat inflasi yang akan berakibat kan pengangguran bertambah ini di
sebut trade off inflasi dan pengangguran
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan
sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab
kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang termasuk Indonesia dalam
menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang telah membawa
kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa ternyata telah menimbulkan kenyataan
lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan agar hasil dari
pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan masyarakat paling
bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat menikmati
cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan negara
negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar. Dari
pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep
pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan
pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan
nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi kerakyatan
dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Dari
pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan
sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain konsep ekonomi
kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk membangun kesejahteraan
dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM (
alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang
berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh –
sungguh pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat
dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung –
hubungkan sentra – sentra inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke
dalam suatu jaringan berbasis teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring
pasar domestik diantara sentara dan pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi
kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi, dengan cara
mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling canggih
sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi
kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan
sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi masal
ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi jaringan
harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar
dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan
menjadi dasar kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat,
yakni berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar
kemandirian ekonomi rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut
model siklus terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan dengan uraian diatas, agar
sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti pada tingkat wacana, sejumlah
agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera diangkat kepermukaan. Secara
garis besar ada lima agenda pokok ekonomi kerakyatan yang harus segera
diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti dari poitik ekonomi
kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi terselenggarakannya
system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang = Peningkatan disiplin
pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli melalui
penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap ;
Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam berbagai bidang usaha
dan kegiatan. Yang perlu dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam
konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan
pada paradigma fondasi. Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu
pada dominasi pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi,
melainkan pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha
pertanian rakyat sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan
sebagai fondasi penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang
memberdayakan ekonomi rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi
yaitu produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan
pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan
ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi
sehingga setiap kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada
mereka yang paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan
generasi mendatang sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling
miskin dan tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan
politik dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini
adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap masyarakat. Tidak
mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi kelembagaan
politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan ekonomi
rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik. Untuk
itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi
rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian
pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di
tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik
agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Perekonomian di Indonesia
Adapun faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
1)
Faktor
produksi
2)
Faktor
investasi
3)
Faktor
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4)
Faktor
kebijakan moneter dan inflasi
5)
Faktor
keuangan negara
D.
Perekonomian Indonesia Saat Ini
Ekonomi indonesia saat ini optimis
pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional
yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada
negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan
kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat
ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik
masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan
impor, serta investasi. Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang
perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank
Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011
masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang
tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution
mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi XI (membidangi keuangan
dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek perekonomian ke depan akan terus
membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata Darmin. Dia mengatakan,
permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.
Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia
menambahkan, Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah
mencapai target pertumbuhan di 2011. Meski demikian, inflasi tinggi masih akan
menjadi tantangan serius di tahun ini.
E.
Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat
Dari Pdb
Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia
saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di
dunia. Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh
Bank Dunia. Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina
(urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15). Indonesia
yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi, dengan
pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di
urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.
F.
Dampak Globalisasi Ekonomi Positif dan
Dampak Globalisasi Negatif
Dampak Globalisasi ekonomi positif dan
dampak globalisasi negatif menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia
usaha. Ketika kita berfikir menjadi pengusaha dan memanfaatkan setiap peluang
usaha yang kita miliki sebenarnya saat itu kita masuk kedalam sebuah sistem
ekonomi dan yang paling populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang menjadi
bagian integral dari proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang
secera umum mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses
yang melintasi batas negara di mana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama
lain. Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif
dan juga dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi ekonomi dan
kontra globalisasi ekonomi kita akan mencoba menelaah secara sederhana dampak
postif globalisasi ekonomi dan dampak negatif globalisasi ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik
dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan
kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah
persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan
keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam
negeri yang handal dan berkualitas. Disisi lain kondisi dimana kapababilitas
daya saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia mengelola persaingan akan
menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri ini, hal ini akan mendatangkan
berbaga dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk2 negeri
asing seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi dalam negeri, warga
negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan
pekerjaan pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan
sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan
semakin habis karena gelombang pekerja asing.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari
aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana akan semaikin mudah
memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung seperti
pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja dampak positif
ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran
dana asing, akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan
pemilik modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata
uang Rupiah. Belum lagi ancaman dari semakin bebas dan mudahnya mata uang
menjadi ajang spekulasi. Bayangkan saja jika sebuah investasi besar dengan
meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba2 ditarik karena dianggap kurang
prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari
sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan
belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa terbuka sangat
lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita
cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang
di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri
kita akan dibawa ke Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi
ekonomi dari aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan
kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Globalisasi dan liberalisme pasar
dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara untuk mencapai standar hidup
yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi hanya kedok para
kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara kaya dengan negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih
besar dengan menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini
tidak akan mampu memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya
penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir
orang. So pilihan akan keblai kekita mana yang kita pilih Dampak Globalisasi
ekonomi positif atau dampak globalisasi negatif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian maka sistem ekonomi
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepadaKetuhanan Yang Maha Esa
(berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal eksploitasi); Pe rsatuan Indonesia(berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi dalam ekonomi);Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran
pribadi). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi pancasila,
perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti hanya
menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkaitan. Indonesia seharusnya sudah belajar pada
krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya
sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan
ekonomi domestik.
Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah
saatnya memberi perhatian utama pada bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa
keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu setiap
komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki
spesifikasi yang berbeda. PertumbuhanEkonomi di setiap negara berbeda – beda
tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan
tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari penduduknya. Jika
pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi
sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata ± rata maka
pertumbuhan ekonominya juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Hanita,Ani.2007.Fun
With Economic.Jakarta:Inandra Publisher
Jaja,Kaila.2008.Pertumbuhan
Ekonomi.Bandung:Sanjaya
Yurina,
Siamelu.2003.Hukum Ekonomi.Jakarta:Againci
Fahri,Khoerul.2009.Pengembangan
Ekonomi Suatu Negara.Bandung:Algensindo
Tata,Hesana.2004.Pendidikan
Ekonomi.Bandung:AlgesindoMAKALAH YANG MUNGKIN ANDA CARI ??
- MAKALAH EKONOMI MAKRO
- MAKALAH PENERAPAN E-PROCUREMENT
- MAKALAH LAPORAN AUDIT / OPINI AUDIT
- MAKALAH HUBUNGAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP Working...
- MAKALAH PERTUMBUHAN LABA
- MAKALAH ANALISIS RASIO KEUANGAN
- MAKALAH Teori Struktur Modal (Pecking Order Theory...
- makalah tentang struktur modal, Agency Theory dan ...
- Makalah Tentang Kepuasan Konsumen
- MAKALAH TENTANG GREEN PRODUCT ( HEMAT ENERGI)
- MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT ...
- MAKALAH Profitabilitas (keuntungan) DAN Return on ...
- MAKALAH E-PROCUREMENT SEBAGAI SARANA EFISIENSI
- MAKALAH PENGENDALIAN INTERN
- MAKALAH MODEL E-Government
- MAKALAH E-Government (Electronic Government)
- Contoh Soal Psikotes terbaru
- Asuransi Mobil Tua dengan memikirkan kondisi ini
- PANDUAN PENGUNAAN MESIN EDC LENGKAP
- PANDUAN E-MONEY
- MAKALAH EKONOMI "INDEKS HARGA DAN INFLASI"
- MAKALAH BISNIS DAN EKONOMI
- MAKALAH APA ITU EKONOMI
- MAKALAH EKONOMI BERKELANJUTAN SEBAGAI SOLISI BARU
- Makalah EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
- MAKALAH EKONOMI PASAR TRADISIONAL
- MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG
- MAKALAH EKONOMI TEORI EKONOMI KLASIK
- MAKALAH ILMU EKONOMI
- MAKALAH PENGERTIAN EKONOMI REGIONAL
- MAKALAH EKONOMI KEMANDIRIAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN...
- MAKALAH PEMBANGUNAN & PERTUMBUHAN EKONOMI
- MAKALAH BELAJAR TENTANG EKONOMI REGI0NAL
- BAHAN MAKALAH EKONOMI REGIONAL LENGKAP
- Makalah Ekonomi Kreatif
- Bahan Makalah Instrumen Kebijakan Moneter
- PERKEMBANGAN, PENGERTIAN, JENIS, PENYEBAB INFLASI
- MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
- PRINSIP DAN KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN
- TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Ekonomi Pembangunan ...
- TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN TERBARUKAN
- Bahan Makalah Hukum Pajak
- MAKALAH HUKUM PAJAK
- TUGAS OSPEK MAHASISWA BARU
- Makalah Tugas Unik saat Ospek Murid/mahasiswa Baru...
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN 2
- MAKALAH PEMBAHASAN UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEK...
- MAKALAH TUJUAN PEMBUATAN BLOG
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN NEW
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN YANG UNGGUL
- MAKALAH CARA MENGHAPUS IKLAN PADA PENELUSURAN GOOG...
- MAKALAH ANALISIS DARI PENGARUH IKLAN ROKOK
- KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM DI DUNIA
- MAKALAH SYARIAH DI DALAM EKONOMI ISLAM
- MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH NEGARA DAN SWAST...
- MAKALAH PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
- MAKALAH EKONOMI PEDESAAN TERBARUKAN
- PEMANFAATAN E-PROCUREMENT
- MAKALAH ASPEK EKONOMI & SOSIAL
- MAKALAH PERMASALAHAN PERMASALAHAN DALAM MELAKUKAN ...
- MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAGEMENT
- Makalah kesenjangan sosial ekonomi
- makalah sosial ekonomi pedesaan
- makalah ekonomi moneter analisis teori penawaran u...
- Ekonomi Moneter
- MAKALAH MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN
- makalah ekonomi di indonesia 2017
- Makalah TIK
- MAKALAH BLOG DI INTERNET
No comments:
Post a Comment