BAB I
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu
ekonomi sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian
ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan
pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi 2, yaitu jangka panjang
dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan
masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu
menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak
lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal
dengan istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan
pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani
masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar
pada keberhasilan pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan
mensejahterakan perekonomian masyarakatnya.Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak
swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan
kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka
masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.
1. Apa saja
permasalahan pokok ekonomi?
2. Apa yang
dimaksud dengan sistem ekonomi?
3. Apa
sajakah macam-macam sistem ekonomi?
4. Bagaimana
sistem ekonomi di Indonesia?
Dengan
dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus
bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan
terjadi pada masalah ekonomi yang akan terus berkembang.Dengan kepekaan inilah
maka perkembangan masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa.Sehingga
di masa yang akan datang diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem
perekonomian yang sesuai dengan harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami
menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.
Penulis membagi makalah ini kedalam tiga bagian besar, yang
masing-masingnya memiliki poin-poin tertentu.
Pada BAB I kami lebih menekankan pada pengenalan
pokok-pokok masalah.Pada poin 1.1 penulis menuliskan latar belakang penulis mengenai ketertarikan penulis terhadap permasalahan pokok ekonomi dan sistem
ekonomi.Pada poin 1.2 penulis mulai menjelaskan permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi secara
masing-masing sembari dijelaskan juga keterkaitan antara keduanya.Pada poin 1.3
penulis mencantumkan tujuan penulis.Pada poin 1.4 dijelaskan tentang metode
yang penulis pakai dalam
membuat karya tulis ini.Dan pada poin 1.5 penulis menuliskan sistematika
penulisan, sebagaimana yang tertera pada lembar yang sedang anda lihat sekarang
ini.
Pada BAB II kami menuliskan pembahasan mengenai
masalah-masalah yang sudah penulis rumuskan pada BAB I satu per satu.Khusus untuk sistem ekonomi di
Indonesia kami bahas pada bab baru yaitu BAB III Aplikasi Teori dan Kelayakan
Pada BAB IV kami awali dengan penutup, lalu
kesimpulan berdasarkan hasil informasi yang penulis dapatkan, juga pada bab ini kami sampaikan
beberapa saran dari penulis pribadi.
PERMASALAHAN POKOK EKONOMI
Permasalahan pokok ekonomi dibagi dua menjadi
masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern.
A.
Permasalahan Ekonomi Modern
1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to
produce)
Karena
sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu
masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan
diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa
yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat
diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada
(sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode
produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan
metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat
menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling
rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses
produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan,
seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan
sikap mental.
3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah
ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang
keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga
yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat
dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang
mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi
seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan
jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang
bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak
mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi
masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang
atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing .
B.
Masalah Ekonomi
Klasik
Pada tahun 1870
berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para penganut
teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan
proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
1.
Masalah Pokok Ekonomi
a.
Konsumsi,
setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau
keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak
digunakan atau dikonsumsi.
b.
Produksi, masalah
produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan
diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga
kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan
mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan
kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.
c.
Distribusi, msalah
distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke
konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat
distributor, agen, atau saluran lainnya
d.
Pertumbuhan, masalah
pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan nasional, di antaranya
bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan
kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi
berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang,
sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
2.
Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a.
Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari
berbagai sudut pandang yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis,
menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal
yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan
pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1)
Masalah jangka pendek
atau masalah stabilisasi
Masalah ini
berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari waktu ke waktu (bulan,
triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul,
yaitu:
a)
Inflasi berhubungan
dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
b)
Pengangguran atau
kesempatan kerja.
c)
Ketidakstabilan
neraca pembayaran suatu Negara.
2)
Masalah jangka
panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang
atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian
supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga
mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang
lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi
jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum secara terus
menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur
jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan
dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam
berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar
berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual
surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat
dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh bank. Untuk
mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Kebijakan uang ketat (tight
money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat
bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menjual
surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan
antara modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral
untuk memperketat pemberian kredit).
b)
Kebijakan fiskal
yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak yang ditarik
pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan
anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan
pengeluarannya
c)
Kebijaksanaan bidang
produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada
produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah produksi
lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan
modalnya (invenstasi) baru.
d)
Kebijaksanaan
perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor, dengan
harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.
e)
Kebijaksanaan bidang
harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga maksimum bagi
barang dan jasa.
Ketidakstabilan
neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan masalah
ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi-
transaksi internasional.
Defisit neraca
pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini merupakan
kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih
besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang
merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus
berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan.
Devisa yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
b.
Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini
mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara sederhana,
kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia
menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas-
batas negar menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat
kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang.
Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan
makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang
ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin
menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat
kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
1)
Bidang Produksi
Dewasa ini kalian
akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk tersebut dibuat.
Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina,
kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika,
dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk
tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat
kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer, pesawat
terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang
dapat memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu,
penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi;
apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
2)
Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering
mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu
kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini
dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada
kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya
sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena
kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena etos
kerjanya yang tinggi.
3)
Bidang modal
Globalisasi ekonomi
memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas perusahaannya. Misalnya
perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk memperluas
tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di
Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi
global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan bebas. Negara berkembangan
semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara
maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber
daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku
karena kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari
masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi
nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian
nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus
memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
a)
Meningkatkan
efisiensi yaitu dengan cara melakukan
penghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan
biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang
terbaik (efisiensi teknis)
b)
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yaitu meningkatkan
kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah
menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan.
pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
c)
Mengadakan progam
penelitian dan pengembangan (research and development) atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian
ide- ide serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih
bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan
(invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi
baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa
penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan
perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan
lebih murah.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian
memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah
“organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah
sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau
sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk
suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau
bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud
meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja
dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau
norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau
norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar
manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai
perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso
( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan
perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren,
sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi
untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi.
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh
dan berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan
sitem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan
kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi,
biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu,
sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa
menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a)
aturan yang
dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b)
kehidupan
masyarakatnya sangat sederhana;
c)
kehidupan
gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d)
teknologi
produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e)
modal yang
digunakan sedikit;
f)
transaksi
jual beli dilakukan dengan cara barter;
g)
kegiatan
produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h)
hasil
produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem
ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena
itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan
ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang
memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli
filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital.
Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan
oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan
perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for
whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua
alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut
oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah
sebagai berikut:
a)
semua
permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b)
kegiatan
ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c)
semua alat
produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
Sistem
ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a)
Tingkat
inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di
kendalikan oleh pemerintah pusat;
b)
Kegiatan
produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah
memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c)
Jarang
terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan
Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a)
menghambat
kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan
perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b)
terjadinya
monopoli yang merugikan masyarakat;
c)
terjadinya
ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh
sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh
negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba,
Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem
ekonomi komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam
beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai
laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya
“biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di
istilahkan laissez-faire, Sistem
ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul
dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme”
(sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu menggunakan
kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan
dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam
memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan
sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith
menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya
diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian
dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan
suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada
Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang
yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap
individu.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a)
setiap
individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b)
perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar;
c)
peranan
modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai
sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d)
peranan
pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e)
hak milik
atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang
dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f)
setiap
kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g)
kegiatan
perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem
ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a)
Menumbuhkan
kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat
diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b)
Kualitas
produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang
ketat;
c)
Efisiensi
dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik,
sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan
sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a)
Sulitnya
melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free
fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
b)
Tidak
tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c)
Terapat
kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang
kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Contoh
negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika
Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania,
Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia,
Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara
penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina,
Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di
kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada
dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal
dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire,
Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles,
Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang
dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin
mereka jalankan.
Sistem
ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak
swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian
tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada
kekuatan pasar.
Sistem
ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus
kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat.
Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di
lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau
sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa
sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a)
hak milik
individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b)
kebebasan
bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c)
kepentingan
umum lebih diutamakan;
d)
campur
tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai
hajat hidup orang banyak.
e)
pelaku
ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
BAB III
APLIKASI TEORI DAN KELAYAKAN
3.1 SISTEM
EKONOMI PANCASILA
Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem
ekonomi komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten
ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di
dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi
Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh,
dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam
pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah
berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat
guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi,
inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang
tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha
warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian
kita karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut :
a)
Sistem ”Free
Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa lain;
b)
Sistem
“Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara
c)
Pemusatan
kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang mergikan masyarakat.
d)
Landasan
perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil
Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
e)
Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
f)
Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara;
g)
Bumi, air,
dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
h)
Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Selain
tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum dalam
Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita sosial dengan ciri-cirinya.
Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumakn demokrasi ekonomi sebagai
dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk
dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
a)
Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
b)
Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara;
c)
Bumi, air,
dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d)
Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e)
Warga
memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f)
Hak milik
perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat;
g)
Potensi,
inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-batas
yang tidak merugikan kepentngan umum;
h)
Sumber-sumber
kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat;
i)
Fakir miskin
dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran
tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
1) Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta
selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus
pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit
bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang
menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia
telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung
Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan
kekeluargaan
2) Pemikiran Wipolo
Pemikiran
Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38
UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut
Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu
SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi
liberal-kapitalistik
3) Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran
Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut
Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan
terhadap sector swasta.
4) Pemikiran Mubyarto
Menurut
Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis.
Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan
tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang
sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan
akan materi saja.
5) Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil
Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan
perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi
bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara”.Sumitro
Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International
Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang
dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.
Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh
pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha
swasta.
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi
kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.
Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola
sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang
selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi
sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan
kepentingan masyarakat lainnya.
Secara
ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan adalah
ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam
mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan
tanah mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan
ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan,
perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya
serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut
dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya
ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri.
Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya,
sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan
ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi
Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang
termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan
yang telah membawa kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa ternyata telah
menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan
agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan
masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu
dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di
kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi
semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif
terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi
tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi
dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
Pembangunan
yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada
kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi
kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat.
Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi
untuk membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan
masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem
Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas kekeluargaan,
berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh pada ekonomi
rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai
ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan sentra – sentra
inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan
berbasis teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik
diantara sentara dan pelaku usaha masyarakat.
Sebagai
suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era
globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen
yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis
internasional, Ekonomi kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan
publik. Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi
berbasis produksi masal ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan
berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor
pemberi nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor skala
ekonomi dan efisien yang akan menjadi dasar kompetisi bebas menuntut
keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai sentra-sentra kemandirian
ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi rakyat, skala besar dengan pola
pengelolaan yang menganut model siklus terpendek dalam bentuk yang sering
disebut dengan pembeli .
Berkaitan
dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti pada
tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera diangkat
kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi kerakyatan yang
harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti dari poitik
ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi
terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang.
Peningkatan
disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli melalui
penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap ;
Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam berbagai bidang
usaha dan kegiatan.
Yang perlu
dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan
tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi.
Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu pada dominasi pemerintah
pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada kekuatan
pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat sera
peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi penguatan
ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat merupakan
strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua
untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka
kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan program
pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling
kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus memberikan
jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
Yang menjadi
masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat
komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi
terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa
restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian
persoalan pengembangan ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan
politik di tingkat Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang
kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik
bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-benar yang
inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi
kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.
SISTEM YANG MENGUTAMAKAN KEADILAN
Dengan demikian maka
sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
Kemanusiaan yang adil dan Beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi);
Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, Asas kekeluargaan,
sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran
orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari,
terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan
keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita
membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan
ekonomi yang ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan
berkembang di tiap waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam
hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh
pemecahannya yang berupa sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi
dan sistem ekonomi inilah sehingga kegiatan ekonomi dapat benar-benar
berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan yang sangat besar dan penting
dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang, maka dikhawatirkan akan
terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis atau kemiskinan
dalam masyarakat.
1. Disarankan kita sebagai generasi masa
depan membangun sistem ekonomi yang sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan
pengaplikasian sistem ekonomi kepada masyarakat kurang mampu agar mereka
mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya tetap bertahan dikala sistem
ekonomi yang dipakai mengalami masa kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga
dipersiapkan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan
diperkirakan akan menciptakan generasi penerus yang cerdas dan matang dalam
menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam mempersiapkan sistem ekonomi baru.
4. Keterlibatan hukum dalam masalah
pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat mengefektifkan beberapa hal.Sehingga
dengan adanya aturan dalam masyarakat akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat
itu sendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Tim Penyusun
HKMJ, LKS Ekonomi X SMA Semester I.Solo: CV Haka MJ
BEBERAPA MAKALAH YANG MUNGKIN KAMU CARI ??
- MAKALAH EKONOMI MAKRO
- MAKALAH PENERAPAN E-PROCUREMENT
- MAKALAH LAPORAN AUDIT / OPINI AUDIT
- MAKALAH HUBUNGAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP Working...
- MAKALAH PERTUMBUHAN LABA
- MAKALAH ANALISIS RASIO KEUANGAN
- MAKALAH Teori Struktur Modal (Pecking Order Theory...
- makalah tentang struktur modal, Agency Theory dan ...
- Makalah Tentang Kepuasan Konsumen
- MAKALAH TENTANG GREEN PRODUCT ( HEMAT ENERGI)
- MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT ...
- MAKALAH Profitabilitas (keuntungan) DAN Return on ...
- MAKALAH E-PROCUREMENT SEBAGAI SARANA EFISIENSI
- MAKALAH PENGENDALIAN INTERN
- MAKALAH MODEL E-Government
- MAKALAH E-Government (Electronic Government)
- Contoh Soal Psikotes terbaru
- Asuransi Mobil Tua dengan memikirkan kondisi ini
- PANDUAN PENGUNAAN MESIN EDC LENGKAP
- PANDUAN E-MONEY
- MAKALAH EKONOMI "INDEKS HARGA DAN INFLASI"
- MAKALAH BISNIS DAN EKONOMI
- MAKALAH APA ITU EKONOMI
- MAKALAH EKONOMI BERKELANJUTAN SEBAGAI SOLISI BARU
- Makalah EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
- MAKALAH EKONOMI PASAR TRADISIONAL
- MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG
- MAKALAH EKONOMI TEORI EKONOMI KLASIK
- MAKALAH ILMU EKONOMI
- MAKALAH PENGERTIAN EKONOMI REGIONAL
- MAKALAH EKONOMI KEMANDIRIAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN...
- MAKALAH PEMBANGUNAN & PERTUMBUHAN EKONOMI
- MAKALAH BELAJAR TENTANG EKONOMI REGI0NAL
- BAHAN MAKALAH EKONOMI REGIONAL LENGKAP
- Makalah Ekonomi Kreatif
- Bahan Makalah Instrumen Kebijakan Moneter
- PERKEMBANGAN, PENGERTIAN, JENIS, PENYEBAB INFLASI
- MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
- PRINSIP DAN KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN
- TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Ekonomi Pembangunan ...
- TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN TERBARUKAN
- Bahan Makalah Hukum Pajak
- MAKALAH HUKUM PAJAK
- TUGAS OSPEK MAHASISWA BARU
- Makalah Tugas Unik saat Ospek Murid/mahasiswa Baru...
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN 2
- MAKALAH PEMBAHASAN UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEK...
- MAKALAH TUJUAN PEMBUATAN BLOG
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN NEW
- MAKALAH KEWIRAUSAHAAN YANG UNGGUL
- MAKALAH CARA MENGHAPUS IKLAN PADA PENELUSURAN GOOG...
- MAKALAH ANALISIS DARI PENGARUH IKLAN ROKOK
- KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM DI DUNIA
- MAKALAH SYARIAH DI DALAM EKONOMI ISLAM
- MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH NEGARA DAN SWAST...
- MAKALAH PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
- MAKALAH EKONOMI PEDESAAN TERBARUKAN
- PEMANFAATAN E-PROCUREMENT
- MAKALAH ASPEK EKONOMI & SOSIAL
- MAKALAH PERMASALAHAN PERMASALAHAN DALAM MELAKUKAN ...
- MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAGEMENT
- Makalah kesenjangan sosial ekonomi
- makalah sosial ekonomi pedesaan
- makalah ekonomi moneter analisis teori penawaran u...
- Ekonomi Moneter
- MAKALAH MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN
- makalah ekonomi di indonesia 2017
- Makalah TIK
- MAKALAH BLOG DI INTERNET
No comments:
Post a Comment