CARI

MAKALAH PERTUMBUHAN LABA



Pertumbuhan Laba

Fokus utama laporan keuangan adalah laba. Laba merupakan hasil operasi

suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Informasi laba ini sangat berguna bagi pemilik, investor. Laba yang mengalami peningkatan merupakan kabar baik (good news) bagi investor, sedangkan laba yang mengalami penurunan merupakan kabar buruk (bad news) bagi investor (Wijayati, dkk, 2005).
Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis, laba mengacu pada penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan. Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi. Pengeluaran ini meliputi upah untuk menyewa tenaga tenaga kerja, bunga untuk modal, sewa tanah dan gedung serta pengeluaran untuk bahan mentah (Salvatore, 2001).Baca juga tentang: MAKALAH INFLASI DI INDONESIA.
Belkaoui (1993) mengemukakan bahwa laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam pelbagai konteks. Laba umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi dan pengambilan keputusan dan unsur prediksi.
Salvatore (2001) menyatakan bahwa laba yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan output industri lebih banyak. Laba yang tinggi memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke industri tersebut dalam jangka panjang. Laba yang lebih rendah atau kerugian merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih sedikit atau metode produksi perusahaan tersebut tidak efisien. Laba dapat memberikan sinyal yang penting untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan perubahan dalam selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu.
Laba sebagai suatu alat prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang. Nilai laba di masa lalu, yang didasarkan pada biaya historis dan nilai berjalan, terbukti berguna dalam meramalkan nilai mendatang. Laba terdiri dari hasil opersional atau laba biasa dan hasil-hasil nonoperasional atau keuntungan dan kerugian luar biasa di mana jumlah keseluruhannya sama dengan laba bersih. Laba bisa dipandang sebagai suatu ukuran efisiensi. Laba adalah suatu ukuran kepengurusan (stewardship) manajemen atas sumberdaya suatu kesatuan dan ukuran efisiensi manajemen dalam menjalankan usaha suatu perusahaan (Belkaoui, 1993).

Baca juga tentang: MAKALAH EKONOMI PASAR TRADISIONAL .  

Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba setelah pajak (Earning After Tax), pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai berikut (Usman,
2003):


Yit
=
(Yit Yit 1 )

Yit 1






Di mana:    ∆Yit

Yit

Yit-1


=  pertumbuhan laba pada periode t

= laba perusahaan i pada periode t

=  laba perusahaan i pada periode t-1

(Baca juga : Ekonomi syariah )

yang mungkin kamu cari  :


3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. maaf kak, mau tanya, rumus pertumbuhan laba dapat dari buku apa?

    ReplyDelete
  3. Kak, klo laba bersih tahun sebelumnya hasilnya negatif masih boleh dihitung dengan rumus itu kan kak?

    ReplyDelete