PENGERTIAN.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidup yang ketersediaannya atau kemampuan orang mendapatkannya terbatas. Ilmu ekonomi regional (IER) atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Sebetulnya sangat sulit meletakan posisi ilmu ekonomi regional (IER) dalam kaitannya dengan ilmu lain, terutama dengan ilmu bumi ekonomi (economic geography). Hal inilah yang menyebabkan banyak buku ilmu ekonomi regional tidak memberikan definisi tentang ilmu tersebut. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi mempelajari gejala-gejala dari suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan tempat atau lokasi sehingga ditemukan prinsip-prinsip penggunaan ruang yang berlaku umum. Prinsip-prinsip ini dapat dipakai dalam membuat kebijakan pengaturan penggunaan ruang wilayah yang efektif dan efisien bedasarkan tujuan umum yang hendak dicapai.
Hal-hal yang dibahas dalam ilmu bumi ekonomi, antara lain mengenai teori lokasi. Dengan demikian, perlu dipertanyakan apakah IER masih memiliki bidang yang dapat digarapnya yang berbeda dengan bidang yang telah digarap oleh ilmu lain. Jawabnya adalah, ya, ilmu bumi ekonomi menggarap kegiatan itu secara individu, yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok kegiatan di lokasi itu sebagai akibat dekat atau jauhnya lokasi itu dari lokasi kegiatan lain, tetapi lokasi tersebut saling berhubungan atau berinteraksi. Ilmu ekonmi regional tidak membahas kebiatan individual melainkan menganalisis suatu wilayah (bagian wilayah) secara keseluruhan atau melihat berbagai wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah.
Memang baik ilmu bumi ekonomi maupun ilmu ekonomi wilayah mengenal dan mempergunakan beberapa istilah yang sama, misalnya wilayah nodal, wilayah homogen, kota, dan wilayah belakangan, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Masalah yang pelik adalah bahwa para pemikir pertama tentang ekonomi dan lokasi seperti Von Thuen (1826), weber (1929), Ohlin (1939), dan Losch (1954) dianggap sebagai pemberi landasan teori, baik bagi ilmu bumi ekonomi maupun bagi ilmu ekonomi regional. Walaupun begitu, keduanya masih bisa dibedakan, yaitu yang satu melihatnya dari segi kegiatan individual sedangkan yang lain melihatnya dari segi wilayah. Kalaupun ada perincian lebih lanjut hanya sebatas sektor (kumpulan kegiatan sejenis) dan bukan kegiatan individual. Unit analisis ekonomi regional adalah wilayah ataupun sektor dan bukan kegiatan individual.
Ilmu ekonomi regional termasuk salah satu cabang dari yang baru dari ilmu ekonomi. Cabang ilmu ekonomi lain yang terakhir berkembang adalah ilmu ekonomi lingkungan sebagai pecahan dari ilmu ekonomi regional. Pemikiran ke arah ekonomi regional secara sepotong-sepotong dicetuskan oleh Von Thuen (1826), weber (1929), Ohlin (1939), dan Losch (1954). Namun, secara umum walter isard adalah orang pertama yang dianggap dapat memberi wujud (landasan yang kompak) atas ilmu ekonomi regional, IER baru menunjukan wujudnya setelah diterbitannya disertasi walter isard di universitas Harvard yang berjudul location and space economic (1956). Penulis terdahulu hanya membicarakan bagian-bagian tertentu saja dan bersifat sepotong-sepotong serta tidak memberikan kerangka landasan yang dapat dijadikan pedoman untuk menetapkan apakah yang dibahas itu termasuk ekonomi regional atau tidak.
Penulis terdahulu membicarakan hal-hal yang dapat dikategorikan sebagian dari IER, tetapi pada saat itu dipandang dari sudut disiplin lain, misalnya ilmu bumi, perencanaan perkotaan, tata guna tanah, dan lainnya. Walter isard adalah orang yang pertama memberi kerangka landasan tentang apa saja yang dapat dikategorikan ke dalam Regional science, yang pada dasarnya adalah penerapan prinsip-prinsip ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi antara wilayah yang memiliki potensi yang berbeda. Ahli ekonomi menganggap hasil karya walter isard masuk kategori ilmu ekonomi regional. Ilmu ekonomi Regional baru masuk ke Indonesia pada awal tahun 1970-an, karena pemerintah menyadari pentingnya pembangunan ekonomi daerah sebagai bagian dari cara untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Artinya, pemerintah mulai menyadari bahwa kebijakan ekonomi tidaklah boleh dibuat seragam untuk semua daerah, padahal kondisi dan potensi daerah itu tidak sama antara yang lainnya.
Perlu dicatat bahwa di dalam buku ini akan sering dipertukarkan antara pengunaan istilah wilayah atau daerah. Secara singkat dijelaskan bahwa istilah wilayah akan digunakan untuk pengertian ruang secara umum sedangkan istilah daerah digunakan untuk ruang yang terkait dengan batas administrasi pemerintah. Istilah kawasan akan digunakan istilah perekonomian wilayah, uraian itu menyangkut perekonomian suatu kesatuan ruang tanpa ada konotasi dengan wilayah pemerintah tertentu. Adapun apabila dugunakan istilalah perekonomian daerah, hal itu terkait dengan wilayah administrasi pemerintah, misalnya perekonomian wilayah provinsi, kabupaten, kota dan kecamatan. Istilah regional dalam bahasa inggris umumnya diterjemahkan dengan wilayah.
Baca juga tentang: MAKALAH INFLASI DI INDONESIA.
Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. Ferguson (1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah
Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. Ferguson (1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah
1) pekerjaan penuh.
2) Pertumbuhan ekonomi.
3) Stabilitas harga.
Uraikan atas masing-masing tujuan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.Menciptakan full employment atau setidak-tidaknya tingkat pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintahan pusat maupun daerah. Dalam kehidupan masyarakat, pekerjaan bukan saja berfungsi sebagai sumber pendapatan, tetapi sekaligus juga memberikan harga diri/status bagi yang bekerja.
2. Adanya Economic growth (pertumbuhan ekonomi), karena selain menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, juga diharapkan dapat memperbaiki kehidupan manusia atau peningkatan pendapatan. Tanpa perubahan, manusia merasa jenuh atau bahkan merasa tertinggal.
3.Tercapainya Price stability (Stabilitas Harga) untuk menciptakan rasa aman/tentram dalam perasaan masayarkat. Harga yang tidak stabil membuat masyarakat merasa waswas, misalnya apakah harta atau simpanan yang diperoleh dengan kerja keras, nilai atau manfaat berkunjung di kemudian hari.
Ada di antara ekonomi yang tidak mungkin dilakukan daerah (pemerintah daerah) apabila daerah itu bekerja sendiri, yaitu menstabilkan tingkat harga. Namun, apabila daerah itu dapat memenuhi tujuan pertama dan kedua, hal itu turut membantu pemerintah pusat untuk memenuhi tujuan ketiga. Namun, di lain sisi, daerah karena wilayahnya yang lebih sempit, dapat membuat kebijakan yang lebih bersifat spasial sehingga ada hal-hal yang dapat dilakukan oleh daerah secara lebih baik ketimbang oleh pemerintah pusat. Hal-hal yang bisa diatur di daerah secara lebih baik, yang merupakan tujuan pokok tambahan yaitu sebagai berikut,
4. Terjaganya kelestarian lingkungan hidup.
5. Pemerataan pembangunan dalam wilayah.
6. Penetapan sektor unggulan wilayah.
7. Membuat keterkaitan aantar sektor yang lebih serasi dalam wilayah, sehingga menjadi bersinergi dan berkesinambungan.
8. Pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.
Sekian mudah – mudahan bermanfaat dari pengetahuan tentang ekonomi Regional ini.
Sumber : Drs. Robinson Tarigan, M.R.P
“Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi Edisi Revisi”
“Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi Edisi Revisi”
No comments:
Post a Comment